Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) terus memacu upaya swasembada susu dan daging sapi nasional dengan menggandeng investor untuk memperkuat subsektor peternakan sapi perah dan sapi pedaging. Langkah ini dinilai strategis guna memastikan ketersediaan protein hewani dalam negeri yang berkualitas.
Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian, Sam Herodian, menyatakan bahwa Kementan saat ini fokus pada penyediaan lahan dan mendukung investasi peternakan. "Bapak Menteri mengarahkan agar investor yang datang dipermudah. Soal lahan harus segera ditangani, kami akan siapkan agar produksi bisa berjalan lebih cepat," ujar Sam saat memimpin rapat di Kantor Kementan Jakarta (17/12).
Kementan juga menekankan pentingnya Feed Safety (kualitas serta keamanan pakan ternak) dan Feed Security (jaminan ketersediaan pakan) untuk mendukung keberhasilan program ini. Upaya tersebut mencakup pengembangan pakan hijauan, bahan pakan olahan, dan peningkatan mutu pakan.
Untuk mendorong investasi peternakan sapi, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) telah mengidentifikasi 1,7 juta Ha lahan yang potensial untuk dijadikan lokasi peternakan sapi perah atau sapi pedaging terintegrasi. Menurut Direktur Jenderal PKH, Agung Suganda, langkah selanjutnya adalah melakukan link & match antara calon investor dengan lahan yang sudah teridentifikasi. Proses survei lahan oleh beberapa calon investor sedang berjalan termasuk identifikasi model kerjasama pemanfaatan lahan dimaksud agar bisa feasible (layak) untuk investasi peternakan. Kami sudah mengusulkan 21 lokasi lahan yang akan dijadikan sebagai lokasi Proyek Strategi Nasional (PSN) kepada Bappenas sehingga akan mendapatkan kemudahan dan dukungan dari Kementerian/Lembaga.
"Langkah ini kami harapkan akan mempercepat pemenuhan kebutuhan susu dan daging sapi, sekaligus mendukung kesejahteraan peternak lokal," ujar Agung.
Selain itu, infrastruktur juga menjadi fokus utama, termasuk pembangunan jalan distribusi ternak dan pakan, pelabuhan bongkar muat ternak, transportasi khusus ternak, jaringan listrik, serta sumber air dan irigasi untuk kawasan peternakan. Dukungan jaringan komunikasi digital turut menjadi perhatian demi kelancaran operasional investasi peternakan.
Kementan menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari program Peningkatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN) yang disusun dalam rapat di Jakarta, Selasa, 17 Desember 2024. Program ini bertujuan untuk memastikan Indonesia mampu memenuhi kebutuhan konsumsi protein hewani secara mandiri dan berkelanjutan.
Melalui strategi tersebut, Kementan optimistis dapat membangun ekosistem investasi peternakan yang menguntungkan, mewujudkan swasembada susu dan daging sapi, serta memastikan masyarakat mendapatkan asupan pangan bergizi yang berkualitas.