Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat kerja sama internasional di subsektor peternakan, khususnya industri susu. Langkah terbaru ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) dan perusahaan asal Uni Emirat Arab, Al Ain Farms For Livestock Production, pada Selasa (8/3) di Kantor Pusat Kementan, Jakarta.
MoU ini menjadi tonggak awal dimulainya rencana investasi Al Ain Farms dalam industri susu di Indonesia, yang mencakup peningkatan kapasitas produksi, penguatan kualitas, serta pengembangan ekosistem peternakan perah yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menyambut positif kerja sama ini dan menyampaikan apresiasi kepada pihak Al Ain Farms atas komitmennya untuk berinvestasi di sektor peternakan Indonesia.
“Kami percaya, investasi ini akan membuka peluang besar dalam pengembangan industri susu nasional, tidak hanya dari sisi kuantitas tetapi juga kualitas. Lebih dari itu, kerja sama ini akan memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi nasional dalam jangka panjang,” ujar Agung.
Dukungan Pemerintah untuk Realisasi Investasi
Sebagai bentuk komitmen, pemerintah telah menyatakan dukungan penuh terhadap rencana investasi Al Ain Farms, termasuk dalam pengembangan sapi perah di wilayah-wilayah prioritas yang telah masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) pada RPJMN 2025–2029.
Pemerintah juga menyiapkan berbagai fasilitas penunjang, antara lain:
- Akses lahan seluas 1.256.178 hektare, tersebar di 3.307 lokasi potensial.
- Ketersediaan infrastruktur, meliputi jaringan listrik, jalan, fasilitas pendidikan, dan layanan kesehatan.
- Insentif fiskal dan kemudahan regulasi, termasuk pembebasan bea masuk untuk impor ternak dan peralatan industri, pembiayaan berbunga rendah, hingga program asuransi peternakan.
Mendorong Pertumbuhan Industri Susu yang Kompetitif dan Modern
Kerja sama ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang pemerintah dalam membangun industri susu nasional yang lebih mandiri, kompetitif, dan modern. Dengan masuknya investor strategis seperti Al Ain Farms, Indonesia diharapkan mampu mempercepat transformasi subsektor peternakan perah dari skala tradisional menuju skala industri berbasis teknologi dan efisiensi produksi.
“Kami optimistis bahwa inisiatif ini akan membawa manfaat besar, baik bagi Indonesia maupun UEA. Kami berharap implementasinya dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan,” tambah Agung.
Kerja sama ini mencerminkan semangat kolaborasi antarnegara dalam menjawab tantangan global terkait ketahanan pangan, keberlanjutan peternakan, dan peningkatan gizi masyarakat.