Diplomasi Indonesia di sektor pertanian terus menunjukkan gaungnya di kancah internasional. Dalam kunjungan kenegaraan ke Yordania, Minggu (13/4), Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara langsung memperkenalkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kepada Raja Abdullah II di Amman, Yordania.
Pertemuan ini bukan sekadar seremoni. Di baliknya, tersimpan misi besar: memperkuat kerja sama pertanian antara Indonesia dan Yordania. Menteri Amran bersama timnya bahkan sudah tiba sejak dini hari dan langsung melakukan peninjauan lapangan guna melihat langsung potensi dan kondisi pertanian di negara tersebut.
Sore harinya, Mentan Amran turut serta menyambut kedatangan Presiden Prabowo di Bandara Internasional Amman bersama Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Duta Besar RI untuk Yordania.
Kerja sama konkret pun segera diwujudkan. Pada Senin (14/4), Mentan Amran dijadwalkan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Pertanian Kerajaan Yordania. Kesepakatan ini mencakup berbagai bidang penting:
- Pertukaran teknologi dan informasi
- Pelatihan dan pengembangan SDM
- Penguatan akses pasar dan investasi sektor pertanian
"Pertanian adalah fondasi ketahanan pangan dan sekaligus alat diplomasi ekonomi. Kerja sama ini membuka peluang besar untuk tumbuh bersama," tegas Mentan Amran.
Setelah penandatanganan MoU, Mentan Amran akan mendampingi Presiden dalam audiensi resmi dengan Raja Abdullah II, serta mengikuti pertemuan strategis dengan para pelaku usaha pertanian Yordania.
Kehadiran Mentan Amran dalam forum diplomatik ini mempertegas komitmen Indonesia dalam menjadikan pertanian sebagai kekuatan utama, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga untuk menjalin kemitraan global yang kuat dan berkelanjutan.
