Strategi Nasional SDM Veteriner: Kementan Siap Hadapi Tantangan Kesehatan Hewan Global
Jakarta, 9 April 2025 – Kementerian Pertanian (Kementan) menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat sistem kesehatan hewan nasional melalui penyusunan Strategi Nasional Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Veteriner. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya jangka panjang untuk meningkatkan daya saing sektor peternakan nasional sekaligus merespons tantangan global di bidang kesehatan hewan.
Komitmen tersebut diwujudkan dalam Lokakarya Nasional Pengembangan Tenaga Kerja Veteriner, yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) pada Selasa (9/4/2025), dengan dukungan dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH). Kegiatan ini menjadi forum strategis untuk menyatukan pandangan dan merumuskan kebijakan penguatan tenaga veteriner secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Pentingnya SDM Veteriner untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Direktur Kesehatan Hewan, Imron Suandy, menegaskan bahwa penguatan SDM veteriner merupakan pondasi penting dalam membangun sistem layanan kesehatan hewan nasional yang tangguh dan adaptif terhadap dinamika zaman.
“Kami percaya bahwa tenaga veteriner yang kuat adalah kunci ketahanan kesehatan hewan. Melalui forum ini, kami ingin merumuskan strategi pengembangan yang tepat sasaran dan berkelanjutan sesuai kebutuhan layanan,” ujarnya.
Seiring dengan meningkatnya risiko penyakit hewan menular, tuntutan terhadap layanan veteriner pun menjadi semakin kompleks. Oleh karena itu, strategi nasional ini akan mencakup aspek regulasi, pendidikan, pelatihan, serta pemetaan kebutuhan tenaga kerja di seluruh wilayah Indonesia.
Respons terhadap Evaluasi PVS WOAH
Lokakarya ini merupakan tindak lanjut dari misi Performance Veterinary Services (PVS) yang dilakukan oleh WOAH pada 2023 lalu. Evaluasi tersebut menjadi titik tolak dalam memperbaiki dan memperkuat sistem veteriner nasional berdasarkan standar internasional.
Ashish Sutar, perwakilan WOAH untuk Asia Tenggara, mengapresiasi langkah proaktif Indonesia. Ia menekankan bahwa kesehatan hewan tidak bisa dilepaskan dari kesehatan masyarakat dan ketahanan pangan global.
“WOAH siap mendukung Indonesia melalui panduan teknis, alat bantu evaluasi, serta pelatihan berbasis standar internasional untuk memperkuat sistem veteriner,” ungkapnya.
Menuju Sistem yang Terintegrasi dan Kompetitif
Kegiatan ini ditargetkan menghasilkan rekomendasi konkret, antara lain:
- Penyusunan roadmap penguatan kapasitas SDM veteriner,
- Harmonisasi program pelatihan dan pendidikan dengan kebutuhan lapangan,
- Penyusunan regulasi pendukung pengembangan SDM veteriner secara nasional,
- Kolaborasi lintas sektor untuk menjawab tantangan bersama.
“Kami berharap forum ini menjadi ruang berbagi pengalaman dan menyatukan komitmen semua pihak. Dengan kerja sama yang solid, Indonesia siap memperkuat sistem kesehatan hewan nasional menuju standar global,” tutup Imron.